Media Sosial

Media sosial pada dasarnya adalah kategori media online di mana orang berbicara, berpartisipasi, berbagi jaringan dan bookmark online. Sedangkan menurut Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai “group aplikasi berbasis internet yang dibangun di atas pondasi ideologi dan teknologi Web 2.0, yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran konten yang dibuat pengguna (Wikipedia,http://en.wikipedia.org/wiki/Social_media).

Media sosial berkisar mulai dari situs mikro blogging seperti Twitter, Wiki seperti Wikipedia, situs berbagai video seperti YouTube dan DailyMotion, situs berbagi foto seperti Flickr, forum online seperti kaskus, situs jaringan sosial seperti Linkedln, Orkut, QZone, Facebook,MFB dan lain-lain sejenisnya. Dan mungkin akan semakin bertambah jenis dan modelnya seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi.

Media sosial tersebut berhasil mengubah bagaimana cara kita berkomunikasi di rumah, di kantor, di kampus dan di lingkungan sekitar kita. Kita dapat berbagi banyak hal yang berkaitan dengan informasi, komentar, opini, apa yang sedang dipikirkan, apa yang dilihat dengan berbagai cara. Mulai dari yang kecil melalui update status facebook, ber”twit” ria melalui twitter, mengunggah photo bahkan mengunggah gambar bergerak atau video.

Collaborative projects: Wikipedia

Wikipedia adalah proyek ensiklopedia multibahasa dalam jaringan yang bebas dan terbuka, yang dijalankan oleh Wikimedia Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di Amerika Serikat. Nama Wikipedia berasal dari gabungan kata wiki dan encyclopedia. Wikipedia dirilis pada tahun 2001 oleh Jimmy Wales dan Larry Sanger, dan kini merupakan karya referensi paling besar, cepat berkembang, dan populer di Internet. Proyek Wikipedia bertujuan untuk mengumpulkan seluruh ilmu pengetahuan manusia. Meski Wikipedia cukup terkenal di tingkat lokal, tapi untuk wilayah kontribusi konten sepertinya memang masih bisa ditingkatkan lagi, jadi untuk konten video rasanya belum bisa maksimal di Indonesia, apalagi masalah jaringan kita yang belum maksimal untuk akses terhadap video. Tapi semoga saja dengan semakin bertambahnya pengguna internet di sini, kesadaran untuk berkontribusi ke Wikipedia yang berarti memberi manfaat bagi orang lain serta kesadaran tentang berinternet di sini akan semakin bertambah.

Keistimewaan Wikipedia adalah selain menyajikan informasi yang biasa ditemui di dalam sebuah ensiklopedia, Wikipedia juga memuat artikel-artikel yang biasanya ditemukan di dalam almanak, majalah spesialis, dan topik-topik berita yang masih hangat. Wikipedia dapat diciptakan oleh penggunanya. Pengunjung di Wikipedia juga dapat mengubah artikel, dan banyak yang melakukannya. Halaman-halaman selalu diubah, jadi, tidak ada artikel yang pernah selesai. Dan karena itu pula di Wikipedia sering terjadi “kesulitan” yang unik. Tetapi ia pun memiliki sistem “penyembuhan sendiri” untuk menghadapi tantangan tersebut. Sifat wikipedia yang bebas sunting terkadang menimbulkan dilema. Ketika seseorang memasukkan atau mengedit konten dengan informasi yang belum dirilis ke publik, semisal tentang episode yang akan datang dari sebuah serial TV, maka Wikipedia akan melakukan penyuntingan dan menghilangkan informasi tersebut.

Blogs and microblogs: Twitter

Microblogging merupakan salah satu teknologi dan media jejaring sosial yang semakin banyak penggunanya di seluruh dunia dan termasuk di Indonesia. Beberapa layanan microblogging yang cukup poluper di antaranya adalah Twitter (http://twitter.com) dan Plurk(http://plurk.com), sedang yang produk lokal ada kronologger (http://kronologger.com). Di Indonesia sendiri nampaknya perkembangan pengguna layanan ini juga semakin besar. Layanan ini semakin diminati karena layanan microblogging ini menyediakan akses melalui ponsel yang memungkinkan pengguna membaca atau menulis posting di manapun dan kapan-pun.

Dari sisi pendidikan, microblogging merupakan sebuah peluang baru di mana fenomena ini dapat dimanfaatkan sebagai salah satu media pembelajaran. Namun keterbatasan informasi dalam microblogging harus menjadi pertimbangan karena tidak seperti media lain yang kaya fitur, microblogging hanya menyediakan karakter yang terbatas untuk dipublikasikan (mirip seperti SMS). Meski demikian bukan hal yang tidak mungkin keterbatasan karakter menjadi penghalang. Art of War karya Sun Tzu konon menjadi salah satu contoh materi pembelajaran yang dikemas dalam kalimat singkat yang mirip dengan karakter pesan di microblog.

Microblog juga memiliki kelebihan yang unik, yaitu sisi interaktifitasnya. Pengguna dapat berinteraksi dengan lebih mudah dan instan di microblog. Layanan Plurk malah lebih jauh lagi, setiap pesan di Plurk dapat menjadi sebuah diskusi dan memungkinkan pengguna lain untuk memberikan respon. Hal ini memungkinkan pembelajaran dengan microblog lebih luwes terhadap waktu dan tempat.

Twitter merupakan salah satu layanan jejaring sosial yaitu sebuah layanan microblogging yang anggotanya dapat mengirimkan pesan singkat terbatas hanya sampai 140 karakter.

Berikut kelebihan dan kekurangan Twitter dibandingkan jejaring sosial lainnya,

Kelebihan :
¦ Mudah dinavigasi dan memperbarui, “link to” dan mempromosikan apapun.
¦ Menjangkau lebih luas tidak hanya antara teman
¦ Satu feed untuk semua pengguna dan siapa pun dapat mengikuti orang lain kecuali diblokir
¦ Alat komunikasi yang murni dan cepat tanggap
¦ Kamu tidak harus log in untuk mendapatkan update. Kamu bisa menggunakan aplikasi RSS reader
¦ Sangat interaktif, extensible messaging platform dengan API terbuka
¦ Banyak aplikasi lain yang sedang dikembangkan (Twitterific, Summize, Twhirl, dll)
¦ Pesan teks SMS berpotensi untuk memberi pendapatan dari jaringan nirkabel
¦ Potensi periklanan di masa mendatang atau perusahaan berbasis langganan
¦ Twitter mungkin lebih terukur dari Facebook dan memberikan keuntungan biaya

Kelemahan :
¦ Kemampuan terbatas: menemukan orang-orang, mengirim pesan singkat, balasan langsung
¦ Dibatasi sampai 140 karakter per update
¦ Tidak semua orang menemukan manfaat langsungnya
¦ Lebih menekankan pada penghitungan follower
¦ Mudah disalahgunakan untuk spam dan meningkatkan tingkat kebisingan
¦ Relatif lebih kecil basis pengguna diinstal
¦ Belum ada strategi keuangan yang mudah dan jelas

Content communities: Youtube

Youtube adalah sebuah sebuah situs web video sharing (berbagai video) populer yang didirikan pada Februari 2005 oleh tiga orang bekas karyawan PayPal : Steve Chen, Chad hurley, dan Jawed Karim. Menurut perusahaan penelitian internet, Hitwise, pada Mei 2006 YouTube memiliki pangsa pasar sebesar 43 persen. Para pengguna dapat memuat, menonton dan berbagi klip video secara gratis. Umumnya video-video di YouTube adalah klip musik (video klip), film, TV, serta video buatan para penggunanya sendiri. Format yang digunakan video-video di YouTube adalah .flv yang dapat diputar di penjelajah web yang memiliki plugin Flash Player.

Kelebihan:

  1. Dengan youtube kita bisa melihan dan mengambil berbagai video yang belum kita lihat di TV sebelumnya, sehingga kita tidak melewatkan informasi maupun infotaiment.
  2. Di dalam youtube terdapat menu “search” sehingga apabila kita masukan nama atau jenis video yang mau diambil maka secara otomatis dan cepat akan muncul video yang kita inginkan.
  3. Di youtube terdapat berbagai jenis format video yang bisa kita pilih sesuai dengan aplikasi pemutar video yang kita punya.
  4. Gambar video di youtube sudah bagus shingga kita nyaman dan jelas apabila kita menontonya.

Kekurangan :

  1. Apabila koneksi internet kita lagi lama atau lemot,maka dalam mengambil video di youtube pun akan terganggu dan mungkin kita akan menunggu terlalu lama.
  2. Video didalam youtube umumnya memiki ukuran atau kapasitas sangat besar.
  3. Youtube tidak menyediakan aplikasi pengambilan video di websitenya,sehingga kita harus mencari aplikasi lain seperti keepvid dan youtube downloader.
  4. Youtube menyediakan fasilitas upload video bagi siapa saja,sehingga disini dapat disalah gunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Contohnya saja upload video porno dan video tentang penghinaan terhadap golongan tertentu.
Social networking sites: Facebook
Facebook  adalah sebuah layanan jejaring sosial dan situs web yang diluncurkan pada Februari 2004 yang dioperasikan dan dimiliki oleh Facebook, Inc. Pada Januari 2011, Facebook memiliki lebih dari 600 juta pengguna aktif.  Pengguna dapat membuat profil pribadi, menambahkan pengguna lain sebagai teman dan bertukar pesan, termasuk pemberitahuan otomatis ketika mereka memperbarui profilnya. Selain itu, pengguna dapat bergabung dengan grup pengguna yang memiliki tujuan tertentu, diurutkan berdasarkan tempat kerja, sekolah, perguruan tinggi atau karakteristik lainnya. Nama layanan ini berasal dari nama buku yang diberikan kepada mahasiswa pada tahun akademik pertama oleh administrasi universitas di AS dengan tujuan membantu mahasiswa mengenal satu sama lain.
Facebook memungkinkan setiap orang berusia minimal 13 tahun menjadi pengguna terdaftar di situs ini.

Beberapa dampak baik yang bisa didapat dari facebook antara lain :

1. Tentunya dengan Facebook kita dapat kembali bertemu denganteman-teman lama walaupun di dunia maya.

2. Dengan facebook komunikasi antar teman menjadi lancar walaupun berjauhan.

3. Bagi yang sedang jauh dari komunitas aslinya karena tugas misalnya sedang studi di luar kota atau luar negeri manfaat facebook sangat terasa.

4. Dengan Facebook kita bisa bertukar pikiran dengan sangat mudah. Pertukaran informasi difasilitasi dengan sangat bagus. Sebagai contohnya ketika kita butuh sesuatu atau ingin tahu tentang sesuatu tinggal kita tuliskan dalam status maka akan banyak respon dari teman kita.

Beberapa hal dampak buruk Facebook:

1. Mengurangi kinerja. Banyak karyawan perusahaan, dosen, mahasiswa yang bermain facebook pada saat sedang bekerja. Mau diakui atau tidak pasti mengurangi waktu kerja.

2. Pemanfaatan untuk kegiatan negatif. Walupun telah diatur dalam peraturan penggunaan Facebook, tetap saja ada pihak yang memanfaatkan facebook untuk kegiatan negatif melalui group ataupun pages.

3. Kesalahpahaman. Facebook merupakan jaringan sosial yang sifatnya terbuka antara user dan teman-temannya. Seperti kehidupan nyata gosip atau informasi miring dengan cepat juga dapat berkembang di jaringan ini. Haruslah disadari menulis di status, di wall dan komentar diberbagai aplikasi adalah sama saja seperti obrolan pada kehidupan nyata bahkan efeknya mungkin lebih parah karena bahasa tulisan terkadang menimbulkan salah tafsir.

4. Penipuan. Seperti media online lainnya, Facebook juga rentan dimanfaatkan untuk tujuan penipuan. Kita tidak akan tahu sebenarnya siapa dibalik account facebook. Orang dengan mudah membuat account baru untuk keperluan yang tidak baik. Ada yang menggunakan modus berkenalan dan akhirnya menjadi akrab di dunia maya yang ternyata ujung-ujungnya digunakan untuk melakukan penipuan atau tindakan kriminal lainnya.

 

Virtual game worlds: World of Warcraft

World of Warcraft (umumnya disebut WoW) adalah permainan massively multiplayer online role-playing game (MMORPG). Permainan ini adalah permainan keempat Blizzard Entertainment dalam dunia Warcraft, dengan permainan pertama dari seri Warcraft yang diperkenalkan adalah Warcraft: Orcs & Humans tahun 1994. World of Warcraft terjadi di dunia Azeroth, empat tahun setelah kesimpulan Warcraft III: The Frozen Throne. Blizzard Entertainment mengumumkan World of Warcraft pada tanggal 2 September 2001. Permainan ini dirilis pada tanggal 23 November 2004, merayakan ulang tahun ke-10 Warcraft. Permainan ini adalah permainan MMORPG terbesar di dunia.

Dengan adanya virtual game worlds tentu saja akan merangsang daya pikir seseorang dan memungkinkan pemain untuk melakukan sosialisasi virtual tanpa dibatasi ruang dan waktu. Bukan hal langka lagi ketika seorang pemain permainan daring/online menjalin hubungan pertemanan bahkan pernikahan yang bermula dari bermain game online. Kekurangannya adalah, banyak adegan kekerasan yang ditampilkan dalam virtual game worlds.

Virtual social worlds: (Second Life)

Second Life atau Kehidupan Kedua adalah dunia maya berbasis internet dan diluncurkan pada tahun 2003 . Second Life dikembangkan oleh perusahaan riset Linden Research, Inc (sering disebut juga sebagai lab Linden), komunitas maya ini menjadi perhatian dunia saat diliput oleh media berita pada akhir tahun 2006 dan awal 2007. Sebuah program yang diberi nama “Pratayang Kehidupan Kedua” (Second Life Viewer) dapat diunduh saat penggunanya ingin menamakan dirinya “Penghuni” (Residents). Hal ini memungkinkan penghuni satu dan lainnya untuk saling berinteraksi melalui avatar-avatar yang dapat bergerak. Second Life memungkinkan penggunanya untuk memiliki  jaringan sosial berbasis internet. Second Life dibangun ke dalam perangkat lunak yang memiliki permodelan berbasis tiga dimensi di sekitar bentuk-bentuk geometris sederhana yang memungkinkan penghuni untuk membangun objek virtual. Ini dapat digunakan dalam kombinasi dengan Linden Scripting Language yang dapat digunakan untuk menambahkan fungsionalitas ke obyek.

Orang-orang yang hidup di Second Life tidak hanya bersosialisasi dan berbisnis, mereka juga berkolaborasi dalam penelitian, mengajar, bahkan berkencan. Lebih dari 45 perusahaan multinasional termasuk IBM, General Motors dan Dell mulai menggunakan medium ini untuk customer service, penjualan dan pemasaran. Di antara perusahaan-perusahaan itu, ada yang sering melakukan rapat kerja di sebuah kantor virtual dimana karakter avatar adalah para karyawan perusahaan tersebut. Mereka berdiskusi dengan memanfaatkan e-mail atau Skype. Sedangkan perusahaan lain menggunakannya untuk berhubungan dengan pelanggan.

Sayangnya, tidak semua pengguna Indonesia bisa menjadi penghuni di Second Life. Selain memerlukan koneksi internet broadband berkecepatan tinggi untuk bisa berinteraksi di Second Life, sejumlah uang dollar juga perlu disiapkan untuk bisa ‘bertahan hidup’. Jadi bagi kita yang masih berinternet ria via koneksi dial-up, bergabung di Second Life cuma membuat kantong makin kempes dan kepala pusing karena harus menunggu setengah jam hanya untuk memilih sebuah pakaian baru untuk avatar yang ingin didandani.

Sumber:

http://sosialmedia-sam.blogspot.com/2011/10/kelebihan-media-sosial.html

http://achadiya099.student.umm.ac.id/download-as-pdf/umm_blog_article_57.pdf

http://anak-terdampar-dijakarta.webnode.com/news/berbagai-manfaat-dan-kekurangan-youtube/

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/02/kelebihan-dan-kekurangan-twitter/

http://www.beritaindonesia.co.id/iptek/berteman-dan-berbisnis-di-second-life

JADI ORANG TUA?? SIAPA TAKUT !

Hi Intipers… mungkin di antara kalian status di KTP nya sudah berubah menjadi menikah??

Bagi yang belum jangan bersedih hati ya, terus usaha jangan kasih kendor… suatu hari kalian pasti akan menemukan orang yang tepat. Nah, bagi yang sudah menikah memang terkadang comment dari pihak luar sangat beragam. Ada saja yang ‘kritis’ bertanya soal progress kehidupan kita. Mulai dari udah ‘isi’ belum? (isi toge & kol kali maksudnya… gehu mereun…), udah ‘nambah’ belum? (ini yang ditanya konteksnya apaan dah..), dan udah-udah yang lainnya. Sebetulnya yang perlu dipahami adalah kesiapan pribadi masing-masing secara lahir dan batin untuk menjadi orang tua. Kalau untuk proses berkembang biaknya tanpa diajari secara naluri semua manusia pasti bisa, tapi untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab atas buah yang sudah dibuat tidak semua orang mampu menjalaninya.

Menurut saya menjadi orang tua itu adalah fase paling dahsyat dalam hidup. Tidak semua orang dipercaya untuk menjadi orang tua secara biologis oleh Sang Pencipta. Dan tidak semua orang tua mampu menjadi orang tua dalam arti yang sesungguhnya. Kebanyakan dari kita hanya menjadi orang tua dalam pengertian secara bahasa tapi belum menjadi orang tua yang cukup bisa diteladani oleh keturunannya. Menjadi orang tua itu ngeri-ngeri sedap… Ketika anak tumbuh menjadi pribadi yang shalih & shalihah jelas menjadi harapan orang tua ketika kita kembali pada-Nya. Tapi kalau anak yang dilahirkan justru menjadi pribadi dengan akhlak buruk, dijamin bukan hanya di dunia saja orang tua dibuat pening bahkan di akhirat auto keseret ke neraka.. Na’udzubillah

Kalau dibilang menjadi orang tua adalah perihal sulit.. yaa.. sangat sependapat! Membesarkan, mendidik, mengayomi anak itu tidak semudah yang kita kira. Jika kita sudah masuk ke dalam praktiknya, baru bisa berpendapat A-Z nya. Kalau hanya sekedar memberi makan, induk ayam juga bisa memberi makan ke anak-anaknya. Tetapi sebagai manusia tidak hanya makanan bergizi saja yang diperlukan, sumber nafkah yang diberikan pun perlu dicari dari rejeki yang halal. Percaya atau tidak, rejeki yang diberikan dan dimakan oleh anak akan menjadi penentu akhlak si anak ketika telah dewasa. Ini baru soal makanan, belum lagi soal pendidikan, teman,  lingkungan dan ina inu lainnya. Sejatinya tidak ada orang tua yang sempurna. Tapi yang jelas, sebagai manusia yang kelak akan menjadi orang tua kita wajib memberikan perbaikan dari setiap generasi yang dilahirkan. Jangan sampai kita dibesarkan dengan penuh kasih sayang oleh orang tua, diberikan pendidikan yang mumpuni, dibekali ilmu agama dan dunia malah menjadi biang dari keterpurukan generasi selanjutnya.

Intipers pasti juga semakin geleng-geleng kepala melihat fenomena banyaknya bayi yang dibuang oleh orang tuanya, ada yang ditinggalkan ketika seusia sekolah di terminal oleh ibu kandungnya, ada juga seorang ayah yang tega menyiksa anak balitanya lantaran sang ibu telat mengirimkan uang. Tuntutan ekonomi jelas menjadi faktor paling dominan adanya realita seperti itu. Bagi sebagian orang mungkin beruntung dilahirkan dari keluarga yang sudah cukup dengan materi. Tapi di luar sana banyak sekali buah hati yang lahir dengan keadaan yang pas-pas an bahkan kekurangan. Tergantung kita menilainya dari perspektif mana, tapi yang jelas kalau sudah berani berbuat harus berani juga bertanggung jawab apapun resikonya. Jangan dikira dengan kita mangkir tanggung jawab dari dunia kemudian bisa selamat di akhirat?? Sang Pemilik Hidup Maha Adil bro! Malaikat tidak akan luput mencatat seluruh amalan yang kita perbuat di dunia untuk kemudian dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Sayangnya tidak semua manusia percaya akan kehidupan akhirat. Hmm… tidak masalah kok, pada akhirnya setiap dari kita akan menjadi saksi atas apa yang tertulis dalam kitab-Nya.

*by Dita Gita Listian

Semuanya Hanya Titipan…

Waspada terhadap lisanmu! Apapun yang ente ucapkan bisa jadi doa yang mustajab untuk diri sendiri maupun orang lain. Belum lama ini saya mendengar cerita dari seorang teman, dia menceritakan pengalaman hidupnya semasa sulit dulu. Ringkasnya, orang yang memiliki posisi lebih baik pada saat itu sempat menyepelekan teman saya yang notabenenya masih dalam keadaan yang kurang beruntung. Hingga orang tersebut sempat membuat luka di hati teman saya. Teman saya yang pada saat itu tidak memiliki daya hanya bisa memasrahkan diri, berharap suatu saat Allah akan membuat keadaannya menjadi lebih baik. Dan benar saja, setelah bertahun-tahun teman saya tidak lagi mengetahui kabar mengenai orang yang dulu pernah meremehkannya, ternyata nasib hidupnya tidak menjadi lebih baik dibandingkan dengan teman saya ini.

Mengetahui hal tersebut, teman saya justru merasa prihatin. Begitu luar biasa kuasa Allah sehingga balasan dari perbuatan orang tersebut membuatnya sempat merenung. Bahwa segala sesuatu yang dimiliki di dunia ini tidaklah kekal, semua hanya titipan. Bahkan ruh yang berada dalam jasad ini pun hanya titipan. Suatu saat pasti akan kembali kepada pemilik-Nya. Bahkan ketika kita diberikan kesempatan untuk memiliki materi di dunia ini entah harta, tahta, pasangan, keluarga, keturunan, dan masih banyak jenis lainnya harusnya kita perlu bertanya kepada diri sendiri, apakah semua titipan ini mampu kita jaga secara adil dan amanah. Jangan-jangan malah berpikir semua itu rejeki semata yang nanti tidak akan dihisab dan ditanya pertanggungjawabannya.

Semua yang kita miliki hanyalah titipan semata

#earth #sky#riba #france #rasulullah #sunnah #magrib #Allah  #dahaga  #odoj #palestine #brazil #mexico #germany #worldcup2018 #hadist #syirik #sihir #kabur #erlandhinonews #riba  #alaqsha #zina #pahala #which #2019GantiPresiden #sabar #indonesia #quotesoftheday #quotesindonesia #argentina

Kebanyakan manusia menjadi lupa diri ketika semua ‘titipan’ itu seketika ditarik kembali oleh Sang Pemilik seolah-olah itu adalah mutlak miliknya. Hingga ekspresi kekecewaaan sampai-sampai depresi melanda jiwa manusia-manusia yang tidak mengerti hakikat kehidupan itu sebenarnya hanyalah titipan. Kita dititipkan di dalam rahim Ibu yang sebelumnya hanya berupa gumpalan darah yang berkembang menjadi daging kemudian dibentuk begitu sempurna sehingga menjadi janin yang siap dititipkan ruh yang sampai pada akhirnya dilahirkan ke dunia. Lihat, dari awal penciptaan manusia pun termasuk makhluk lainnya intinya hanyalah ‘dititipkan’. Tidak ada garansi khusus yang menyatakan bahwa ini mutlak milik kita, makhluk yang tidak memiliki kuasa apapun tanpa seizin-Nya.

Banyak-banyak menghirup udara sehabis Subuh supaya lebih bersyukur karena masih diberi kesempatan bangun dari tidur. Supaya bisa menyegerakan diri untuk berbenah, dan ini berlaku untuk saya juga. Rugi banget kalau kita bertemu dengan Sang Pencipta dalam keadaan yang belum sempat bertaubat… Na’udzubillahi mindzalik….

*by Dita Gita Listian

Divorce is not My Style

Family problem

Divorce alias perceraian adalah pilihan tersulit bagi sepasang suami istri yang sebelumnya mungkin menjalani kehidupan pernikahan yang cukup normal. Kalau ada yang melakukan perceraian dengan begitu mudahnya dan kemudian ‘berburu’ pasangan baru, bisa dikatakan orang tersebut melakukan pernikahan hanya untuk sekedar main-main saja. Sebagai manusia yang memiliki iman dan menyadari penuh bahwa perintah untuk menikah adalah salah satu cara yang diberikan Allah untuk melindungi wanita dan laki-laki dari fitnah. Singkatnya, pernikahan  itu sakral. Dikatakan sakral karena ketika seseorang menikah, mereka mengucap janji dan bersumpah atas nama Allah di depan penghulu, wali dan para saksi. Tapi lucunya, kebanyakan dari manusia tidak menggubris apa makna pernikahan sebenarnya. Alih-alih tidak lagi sejalan, pernikahan bisa seketika dibubarkan. Begitu sepelekah janjimu di hadapan Allah?

Sadarkah kalian bahwa pasukan setan sudah siap sedia memborbardir manusia yang konsisten melakukan kebaikan? Sebelum anak manusia mengucap ikrar janji pernikahan, setan dengan segala was-wasnya membuat manusia enggan berkomitmen. Setan lebih senang menunjukkan kesenangan semu melalui zina tanpa harus menikah. Manusia ditakut-takuti dengan segala hal dunia yang akan dihadapi saat mereka telah menikah. Setelah sepasang manusia yang berlawanan jenis berhasil melangsungkan pernikahan, setan kembali berduyun-duyun dengan anak cicitnya untuk membuat pernikahan tersebut hancur berantakan. Tahukah kalian bahwa iblis akan memberikan reward kepada setan yang berhasil menceraikan sepasang suami istri? Memang terdengar seperti novel horor fiktif tapi ini benar adanya. Betapa ruginya manusia yang diciptakan Allah secara sempurna tapi kalah melawan trik setan untuk membuat manusia berjamaah menjadi penghuni neraka.

Perceraian adalah hal yang dibenci Allah. Namun jika dalam pernikahan terjadi tindakan dholim yang dilakukan salah satu pihak, ini bisa menjadi alasan yang dibenarkan untuk menempuh jalan perceraian. Allah Maha Adil dan Maha Mengetahui. Kalau  di dalam pernikahan Anda merasa sering mendapati tindakan kekerasan, perceraian menjadi hal yang diperbolehkan untuk dilakukan. Karena di dalam pernikahan tersebut sudah tidak ada keridhoan satu sama lain. Tapi jika Anda memutuskan tali pernikahan hanya karena kondisi ekonomi yang terjun bebas, tidak kunjung diberikan keturunan, kondisi fisik pasangan yang tidak sesuai harapan, berselisih paham bahkan perbedaan pandangan itu sama sekali bukan keputusan yang tepat. Tidakkah kalian berpikir buah hati dari pernikahan akan merasakan dampak negatif akibat perceraian? Memang, manusia yang sedang dihasut oleh setan akal sehatnya cenderung menjadi irasional. Sebegitu pengecutnya para pasangan yang melempar bola api berwujud perpisahan kepada anak yang masih membutuhkan pendampingan dari kedua orang tuanya.

Bagaimana Anda bisa dikatakan sebagai orang yang sudah dewasa, tapi cara berpikirnya tidak jauh beda dengan anak-anak yang tengah memperebutkan mainan. Pernahkah kalian melihat anak-anak yang sedang memperebutkan mainan? Masing-masing dari mereka merasa mainan itu adalah haknya, sehingga mereka bertahan dengan ego masing-masing dan saling menyalahkan satu sama lain. Dan kocaknya lagi, ternyata mainan yang diperebutkan bukanlah milik salah satu dari mereka. Ya, itulah anak-anak. Analogi sederhana untuk menggambarkan betapa konyolnya para pasangan yang berlarut dalam masalah rumah tangga dan pada akhirnya memutuskan untuk bercerai hanya karena tidak mau saling mengerti. Sabar memang senjata paling ampuh untuk menghadapi setiap masalah. Namun tidak semua manusia mau telaten untuk bersabar. Kebanyakan dari kita bahkan ada yang bilang sabar itu ada batasnya. Eiitt… Sabar itu tidak ada batasnya. Yang membatasi adalah diri kita yang merasa lelah menghadapi problem.

Bagi yang memiliki iman, akan menyadari bahwa masalah yang dihadapi merupakan ujian dan itu pasti terjadi atas kehendak Allah. Allah tidak akan menguji hamba-Nya melebihi kemampuan yang dimiliki. Dalam masalah rumah tangga maupun masalah hidup lainnya, harusnya konsep ini bisa dipahami dan dijalankan dengan ikhlas. Tapi nyatanya manusia lebih memilih untuk menyerah dan kemudian setan bertepuk tangan. “Kamu sih… gak pernah di posisi saya, kalo cuma ngomong aja gampang,” pernyataan itu yang sering didengar dari barisan orang-orang putus asa. Mengujarkan hal baik kepada orang lain itu hukumnya wajib lho. Kalau para motivator dinilai cuma bisa berteori, sepertinya Anda kurang piknik. Buah pikiran itu bisa timbul karena adanya pengalaman. Pengalaman tidak melulu harus dari pribadi, namun pengalaman orang lain pun bisa menjadi bahan pelajaran untuk saling introspeksi diri. Tidak beda dengan juri di ajang adu bakat. Para peserta yang tampil pasti akan dinilai dan dikomentari oleh juri baik itu positif maupun negatif. Juri pasti menilai berdasarkan kualitas penampilan yang diberikan oleh peserta. Tidak ada sejarahnya peserta menangkis komentar juri. Karena masing-masing peserta perlu rendah hati untuk menerima setiap input yang diberikan juri demi perbaikan kualitas penampilannya.

Hmm… ini dunia sob! Kita masih harus terus berkutat memerangi setan hingga maut menjemput. Pikir kembali dengan akal sehat. Kecurigaan terhadap pasangan dalam rumah tangga berawal dari rasa cemburu. Sifat cemburu memang alamiah ada dalam diri setiap wanita. Dan cemburu ini menjadi salah satu biang kerok terjadinya perceraian. Buat apa selalu merasa curiga dengan pasangan, yang ada hanya capek hati. Pasangan maupun kita sendiri sudah ada CCTV nya dari Allah. Masing-masing manusia diberikan 3 malaikat untuk mengawasi setiap tindak tanduk kita secara adil dan tepat. Lalu untuk apa susah payah buang-buang energi negatif meladeni hasutan anak buah iblis? Subhanallah…

By Dita Gita Listian

Say No to ‘Nyinyir’

mulut-nyinyirTidak ada seorang pun yang berhak menghakimi orang lain. Belum tentu kitalah yang paling benar di mata Allah. Bisa jadi orang yang kita ‘nyinyirin’ itulah yang memiliki derajat yang lebih baik di mata Allah. Salah satu bentuk habluminannas (suatu rangkaian pekerjaan yang berhubungan langsung dengan manusia) yakni saling mengingatkan, yang pastinya mengingatkan untuk hal kebaikan. Tapi lagi-lagi mengingatkan bukan dengan cara merasa dirinya paling baik, paling benar, paling pintar, dan paling-paling yang lainnya… Hati-hati dengan cara halus syaitan yang berusaha mengusik kejernihan hati kita dengan godaannya untuk mengucapkan lisan mubadzir kepada orang lain. Na’udzubillah…

Perbanyaklah introspeksi diri. Berusalah untuk tidak usil dengan kehidupan orang lain. Karena sesungguhnya apapun yang dilakukan setiap manusia kelak akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah melalui yaumul hisab, hari dimana Allah memperlihatkan kepada hamba-hamba-Nya tentang amal mereka dengan seadil-adilnya dan tanpa terkecuali. Bagi manusia yang mau berpikir, ini merupakan ketetapan yang tidak dapat dipungkiri. Tapi bagi mereka yang menganggap ini hanya sebagai bualan atau bahkan sepenggal scene dalam novel fiktif semata, yaa ndak masalah… karena penyesalan tidak pernah datang di awal.

Jengkel…?!? Manusiawi lah ya… Ketika kita sedang berupaya menjalani hidup sebaik mungkin menurut versi kita, tiba-tiba nongol makhluk ajaib yang mengusik ketenangan hidup. Seolah dia lah yang paling baik di antara yang terbaik. Woles kawan… itu bagian dari ujian kita sebagai manusia. Orang yang bijak akan tetap konsisten melakukan perbaikan dalam hidupnya tanpa peduli cuitan miring dari orang lain. Sebagai orang yang sering jadi target nyinyiran dari pihak yang tidak bertanggung jawab, baiknya kita jadikan itu sebagai bahan introspeksi. Karena orang nyinyir biasanya memiliki dua kecenderungan. Pertama, hidup mereka tidak lebih baik daripada hidup ente. Kedua, ente memang orang yang pantas untuk dinyinyirin.

Kalau kita mau buka hati dan pikiran, sebetulnya kita perlu merangkul orang-orang yang punya bakat ngomong yang berlebih alias nyinyir. Bisa jadi, mereka nyinyir karena kurang perhatian atau bahkan kurang kerjaan. Jadi kita bisa bantu ‘siram’ jiwanya supaya merasa lebih diperhatikan dan ajak untuk melakukan aktifitas positif supaya si nyinyir bisa menyibukkan dirinya dengan bobot pekerjaan yang lebih dari biasanya. Yah… kembali lagi mengenai filosofi hidup, life it’s choice. Mau memilih untuk jadi nyinyir atau tidak, itu hak asasi masing-masing orang. Bagi kita yang tidak suka hidupnya dinyinyirin, cuma punya dua opsi. Abaikan and go ahead atau dengarkan but don’t baper (bawa perasaan).

That’s simple thing dan tidak perlu jadi ikut-ikutan nyinyir  habis baca tulisan ane yee intipers… ^^

*by Dita Gita Listian

Renungkan Sejenak…

Pernahkah para intipers menyadari dosa? Perkara itu memang tidak pernah dapat dilihat wujud nyatanya, akan tetapi nurani bisa merasakan bahkan menyadarinya. Entah karena sedari kecil kita terbiasa terdoktrin dengan hal-hal yang membedakan antara yang baik dengan yang buruk. Baik atau buruknya sesuatu itu relatif, begitupula dengan benar dan salah. Tapi kebenaran itu mutlak dan kekal. Seperti ketika kita melihat adegan film, dimana kebenaran itu selalu nampak di akhir. Mau seperti apapun dijelaskannya di awal, tetap saja kita akan mengetahui kebenaran itu nanti… yaa… nanti… entah itu kapan.

Sulitnya mempertahankan kebenaran sehingga banyak di antara kita yang akhirnya bosan dan terpaksa mengalah dengan keadaan hingga akhirnya lebih memilih untuk menyerah dan terjerumus ke dalam dosa. Sebegitu  dahsyatnya kah godaan?! Terkadang ane sendiri tidak mengerti mengenai skenario yang kita jalani. Namun keyakinan terhadap Sang Pemilik Hidup membuat kita mampu berpasrah terhadap segala ketentuan-Nya. Tapi itu bagi mereka yang mau memahami. Karena masih banyak di antara kita yang cukup bebal untuk mencari tahu kebenaran yang sejati.

Segala hal yang kita kerjakan sekarang hingga nanti ajal menjemput pasti memiliki konsekuensinya. Tidak ada yang dapat mengetahui raport masing-masing dari kita, kecuali Sang Pencipta. Tidak ada hal yang terjadi tanpa ada sebab dan akibat. Ada yang beranggapan bahwa kematian adalah akhir dari kehidupan dan tidak akan ada lagi pertanggungjawaban setelahnya. Itu sah-sah saja, karena seperti yang ane katakan di awal, bahwa kebenaran terdengar seperti omong kosong ketika kita belum berada di fase saat kebenaran itu dibuktikan.

Beruntunglah bagi kalian yang sudah lebih dulu menyadarinya. Dan mampu untuk mengendalikan timbulnya konsekuensi berat akibat akumulasi dari perbuatan dosa. Pada saatnya nanti, tidak ada satupun yang dapat mengelak dan penyesalan sudah tidak ada gunanya lagi. Kita itu hanya sebatas makhluk ciptaan. Maka janganlah merasa angkuh dan merasa pikiran kita sama dengan Pencipta. Seolah mampu memahami segala hal mengenai isi dunia dan menerka kemungkinan yang akan terjadi setelah dunia ini binasa.

Termasuk kematian dan prosesnya tidak ada yang mengetahui secara pasti, kecuali Sang Pencipta dan orang yang sudah menghadap-Nya. Tidak masalah kalau ente menganggap tulisan ini cuma sekedar numpang lewat dan tidak bernilai apa-apa. Yang jelas ane merasa perlu menyampaikan kebenaran dan sama sekali tidak ada ruginya buat ane ketika banyak yang mengacuhkan. Buat ane ketika ada satu orang yang berani berubah untuk kebaikannya sendiri itu lebih baik daripada berkoar-koar dan memaksakan kehendak agar orang lain berubah, tapi dirinya sendiri masih terpuruk. Semoga kita termasuk orang yang beruntung ya intipers… Aamiin…

By Dita Gita Listian

Dilarang Membandingkan Kehidupan Kita Dengan Kehidupan Orang Lain!

Ish… ini judul kenapa tiba-tiba berani melarang pembacanya, pakai tanda seru segala lagi! Woles intipers… Ane bukan bermaksud untuk melarang siapapun untuk itu kok. Ini cuma satu bentuk empati ane kepada sesama untuk saling mengingatkan saja. Ayo jujur-jujuran deh… semakin kita membandingkan kehidupan kita sendiri dengan kehidupan orang lain, maka akan semakin timbul penyakit hati yang ada di dalam diri kita. Karena kebanyakan manusia lebih mengedepankan nafsu duniawi daripada menyadari bahwa yang kita miliki ini hanya titipan semata.

Oke… ane mungkin terlalu bersu’udzon kepada para intipers. Ada yang merasa dirinya tidak seperti dugaan ane. Yaa… memang tidak semua sih, tapi kebanyakan dari kita memang sulit untuk menerima kenyataan hidup sehingga begitu lemah manusia untuk lebih mendengarkan bisikan syaitan melalui indera penglihatan bahwa kehidupan orang lain lebih enak daripada kehidupan kita sendiri. Ujung-ujungnya kita menjadi manusia yang tidak bisa bersyukur. Bisanya hanya mengeluh dan berharap dikasihani. Padahal belum tentu kehidupan orang lain yang kita anggap lebih baik tersebut sesuai dengan pikiran kita. Bahkan seorang konglomerat sekalipun yang kita kira memiliki hidup yang lebih mudah dan nyaman, kenyataannya mereka tidak sepenuhnya bisa menikmati apa yang mereka miliki. Gak percaya?! Coba intipers tanya sendiri deh…

artikel25-1

Apapun dan bagaimanapun kehidupan kita, yang jelas Sang Pencipta lebih mengetahui kapasitas masing-masing makhluk-Nya. Kenapa kita sulit mendapatkan rejeki tapi orang lain begitu mudahnya menemukan jalan rejekinya? Itu bukan karena Sang Pencipta pilih kasih, melainkan rejeki yang diberikan itu bisa jadi sebagai ujian. Ujian untuk menilai  apakah kita masih bisa mengingat-Nya di tengah kondisi yang bergelimang harta. Karena manusia cenderung ingat kepada Sang Pencipta di kala kondisi kekurangan. Jadi jangan terlalu khawatir intipers… kalau sekarang ini ente menilai kehidupan yang dimiliki tidak seberuntung kehidupan orang lain, perbanyaklah mengingat Sang Pencipta. Ibadahlah dengan hati yang ikhlas dan yang paling penting buang jauh-jauh penyakit hati karena bisa jadi kehidupan ente sekarang tidak lebih baik karena ‘hitamnya’ hati.

Sebetulnya sah-sah saja kalau ente membandingkan kehidupan yang dimiliki dengan kehidupan orang lain, asalkan membandingkannya dalam konteks yang positif yaa… Misal, sebagai penyemangat supaya kita lebih rajin ibadah dan tidak malas untuk mencari nafkah atau sebagai bahan motivasi untuk memiliki prestasi yang lebih baik. Tapi kalau ente membandingkan kehidupan orang lain hanya untuk menambah dosa, hmm… sebaiknya ente liat lagi deh judul tulisan ane di atas. Budayakan kesadaran dan ciptakan pikiran yang membangun supaya kita memiliki mental yang tahan banting, terutama tahan banting terhadap godaan dan hasutan dari syaitan yang terkutuk.

*By Dita Gita Listian

Menikah Bukan Hanya Ceremonial Tapi Sakral

Banyak yang masih berpikir bahwa menikah adalah hal yang perlu dan patut untuk dirayakan. Bahkan hingga mengeluarkan budget yang tidak sedikit. Resepsi menjadi satu kewajiban yang perlu dilaksanakan setelah ijab qabul dilakukan. Memang merayakan kebahagiaan adalah hal wajar dan manusiawi, namun jika perayaan itu niatnya agar ingin dipuji atau bahkan menimbulkan kemubaziran bisa-bisa kesakralan dari pernikahan itu menjadi samar maknanya. Hal terpenting dari sebuah pernikahan bukanlah pada saat hari perayaannya semata, tetapi kehidupan setelah pasangan mengikrarkan janji di hadapan penghulu dan para saksilah yang menjadi tolak ukur keberhasilan dari pernikahan.

Pernikahan bukan perkara main-main, dimana ketika salah satunya sudah merasa bosan atau jenuh bisa meninggalkan begitu saja. Pada prosesnya tidak ada pernikahan yang berjalan tanpa halangan atau hambatan. Setiap prosesnya penuh warna warni, kerikil-kerikil tajam bahkan berliku-liku. Kesakralan dari pernikahan itu sendiri menjadi sulit untuk dijaga, tak jarang dari pasangan yang tidak mampu mempertahankan kesakralan pernikahan karena godaan dunia. Manusia manapun pasti mendambakan kehidupan pernikahan yang langgeng dan mulus tanpa hambatan. Tapi nyatanya dunia ini bukanlah khayalan negeri dongeng. Semua proses pahit akan dialami, tapi percayalah dibalik kesulitan itu akan membuahkan kemudahan setelahnya. Tapi kebanyakan dari kita kurang sabar untuk menanti hasilnya, karena proses menanamnya cukup melelahkan dan menguras pikiran.

3d2f21329f662e18eab1c96315ba6ff8Tidak jarang ane lihat teman-teman ane yang berani ambil keputusan untuk menikah muda. Mereka selangkah lebih maju ketimbang ane. Mereka sudah bisa memiliki keturunan dan ada juga yang malah memilih untuk bercerai. Sangat disayangkan memang, padahal pernikahannya pada waktu itu dirayakan secara besar-besaran dan mengundang banyak tamu kehormatan dari kalangan pejabat. Tapi itu semua ternyata tidak cukup manjur menjadi acuan pernikahan akan bertahan lama. Mirisnya perayaan pernikahan itu sendiri menjadi sarana untuk mengembalikan modal karena selama kondangan merasa selalu ‘memberi’ sehingga ketika sang anak menikah, resepsi harus digelar agar mendapatkan kembali ‘amplop’ dari para tamu undangan.

Terdengar agak nyentil ya intipers?? Maaf kalau ane dinilai terlalu ekstrim menggambarkannya. Tapi fenomena ini memang sudah mendarah daging, bahkan merasa malu ketika tidak mampu menyelenggarakan pesta atau resepsi dalam pernikahan. Berani mengambil keputusan untuk berhutang alih-alih budaya resepsi perlu dilangsungkan, sementara setelahnya hidup di dalam kontrakan. Hmm… hidup memang fana ya intipers! Semua dinilai dari apa yang dilihat saja. Justru kalau ada pasangan yang tidak menyelenggarakan resepsi dibilangnya aneh, malah ada juga yang usil berpikiran negatif ini itu… Hihihi… Dengan atau tidak mengadakan resepsi tidak mengurangi nilai kesakralan dari pernikahan itu sendiri kok. Yang penting niatnya benar-benar lurus untuk menikah dan mengharapkan ridho Sang Pencipta dari pernikahan itu.

Semoga yang punya niat menikah di tahun ini  dilancarkan yaa… Supaya ane juga bisa nyusul teman-teman intipers juga… Hahaha ngarep.com

*By Dita Gita Listian

Hidupmu Tidak Semalang Pikiranmu

sungai

Santai bro.. jangan pernah merasa diri ente paling buruk, paling malang dan kemungkinan lainnya yang ente rasa paling negatif di antara manusia yang lainnya. Ingat.. setiap manusia diciptakan memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Tapi jangan juga terlalu membusungkan dada alias somse. Mentang-mentang merasa ada yang lebih buruk dari ente terus ente jadi besar kepala.. ckckckck.. ironis banget kalau ente termasuk dalam golongan orang-orang yang memiliki cara pandang seperti itu. Penyakit manusia sih sebenernya cuma satu, gak pernah mau introspeksi plus gak suka terima kritikan dari orang lain. Jujur hayooo… siapa yang gak suka kalau dapet kritikan dari orang lain?? Yang ada di pikiran  ente nyangkanya orang yang ngasih kritik itu iri sama ente.. Eittt… nanti dulu, bisa jadi praduga tak bersalah itu bener tapi bisa juga ente yang malah su’udzon.

Kebanyakan dari kita hanya bisa melihat kekurangan orang lain dan jarang ada yang ‘ngeh’ dengan kekurangan dirinya sendiri. Parahnya lagi kurang rasa syukur kepada Sang Pencipta. Hari ini kita masih diberikan nafas, mata masih bisa melihat, hidung masih bisa menghirup udara dan anggota badan lain yang masih memiliki fungsi normal tapi itu semua seakan bukan sesuatu yang berharga dalam hidup. Dan untuk beberapa manusia masih saja berusaha untuk merubah yang sudah ada. Alasannya karena ingin penampilannya lebih keren dan terlihat lebih baik di mata orang lain.

Kalau ane sih kembalikan lagi itu hak masing-masing orang mau menjalankan pilihan hidup yang mana. Toh pada akhirnya kita semua akan kembali pada Sang Pencipta. Ini juga bagi yang meyakini adanya Sang Pencipta lho… Tapi disini ane cuma mau menyampaikan bahwa dunia ini fana alias tidak kekal. Apapun yang ente miliki di dunia ini cuma sementara sifatnya. Termasuk masalah hidup yang ente bahkan ane hadapi sifatnya juga hanya sementara. Sebagai makhluk ciptaan yang paling sempurna, rugi kalau kita berniat mengakhiri hidup hanya untuk menghindari masalah dunia. Padahal kebanyakan masalah yang kita hadapi itu juga disebabkan karena tindakan atau pilihan kita sendiri… Coba deh direnungi sejenak sama ente.

Mengeluh punya banyak hutang dan menyalahkan keadaan karena tidak sanggup melunasi sampai akhirnya ambil jalan pintas untuk korupsi atau mencuri dan bahkan bunuh diri… Ckckck… padahal hutang itu timbul karena ulah kita sendiri yang memiliki gaya hidup tinggi sementara pendapatan pas-pasan alhasil kepala pening gali lubang tutup lubang untuk melunasi hutang, stress terus sakit berkepanjangan. Itu fenomena manusia sekarang bro… Lebih memilih tidak makan daripada harus dicibir orang lain.

Lebih baik dinilai kere tapi hidup tenang dan penuh kesyukuran. Ups… maaf ya teman, ini sama sekali tidak bermaksud untuk ‘menyentil’ kehidupan seseorang. Ane cuma melihat hidup secara nyata. Ane pribadi juga tidak sepenuhnya benar tapi disini ane terus belajar untuk menjadi individu yang lebih baik dan bijak. Yuk teman-teman, sama-sama kita perbaiki kualitas hidup kita masing-masing supaya kita memiliki bekal sebelum menghadap-Nya.

*By Dita Gita Listian

Tidak Masalah Kuper yang Penting Kualitas Super

Buat semua yang ngerasa ‘cupu’ jangan dulu berkecil hati, karena bisa jadi si cupu bakal bermetamorfosis menjadi si famous yang bisa menjadi rule mode orang banyak. Atau setelah kalian sama-sama berkarier bisa jadi si cupu yang jadi leader dan bahkan bisa menjelma menjadi enterpreneur super kreatif dengan omset yang W.O.W…

Mungkin banyak yang berpikir pernyataan ane terlalu muluk-muluk, tapi memang sesungguhnya orang yang terlihat memiliki banyak kekurangan justru menyimpan Kuper gifbanyak ’emas’ terpendam dalam dirinya.  So, jangan pernah meremehkan teman-teman ente yang kelihatannya kuper, cupu bahkan kudet. Karena bisa jadi anak yang kuper itu bukan semata-mata dia tidak mampu bergaul atau bersosialisasi dengan baik, justru mungkin salah satu cara agar kehormatan dan harga dirinya bisa lebih terjaga dari fitnah dunia.

Wuiihh.. berat omongannya kalau udah bawa-bawa fitnah. Bayangkan kalau ente punya anak perempuan yang keluyuran, ngalor ngidul kesana kemari dan tidak jelas pergaulannya. Seolah-olah kalau tidak ikutan nongkrong atau melakukan hal yang dinilai hits, update dan trendy bakal ketinggalan jaman sama teman-temannya. Hati-hati ente harus siap-siap jadi orang tua yang pusing tujuh keliling kalau ternyata anak-anak ente sudah masuk perangkap ‘gemerlapnya dunia fana’.

Ane sendiri tidak semata-mata bilang yang ‘kuper’ (kurang pergaulan) akan lebih baik daripada yang ‘akper’ (aktif pergaulan). Intinya kurang atau tidaknya pergaulan bukan dilihat dari seberapa sering orang tersebut bersosialisasi. Membaca buku, sering melakukan komunikasi positif kepada orang-orang yang memiliki pola pikir yang positif dan terbuka serta memiliki keyakinan yang kuat bahwa kebenaran adalah hal yang sejati merupakan cara yang bisa dilakukan untuk membangun kualitas diri yang super.

Kuper tidak selalu berkonotasi negatif. Jika kuper adalah salah satu cara yang dipilih agar lebih selektif menyaring informasi serta diperuntukkan untuk menjaga kesucian dan menjunjung tinggi kehormatan, maka itulah yang perlu kita terapkan. Jangan merasa minder dengan penilaian orang lain. Kita hanya perlu menjadi diri sendiri yang mampu menularkan hal positif dan berperilaku bijak agar orang lain menyadari dan menjadi saksi bahwa yang kuper bisa jadi super. Eitts… yang baca artikel ini juga jangan sampai baper yaa…

*By Dita Gita Listian

You’re Not Important.. but My Self ???

10

Yup… coba deh baca dengan seksama judul di atas.. Ada yang ngerti gak apa maksudnya?? Mungkin bisa jadi beberapa persepsi yang muncul dari satu kalimat tersebut. Tapi sebenernya sih simple, disini ane cuma berusaha ngeliat realita yang ada di lingkungan masyarakat kebanyakan. Mungkin tanpa kita sadari kita lebih pandai menilai orang lain, example kayak waktu kita nonton pertandingan sepak bola di TV aja. Sebagai penonton kita paling bisa mengomentari kesalahan yang dilakuin setiap pemain, tapi ketika kita dihadapkan dengan kenyataan untuk bermain bola di lapangan sebenernya mungkin permainan kita bisa lebih buruk dari permainan yang kita lihat di TV tadi.

Seneng banget ngurusin hal remeh temeh orang lain daripada berupaya untuk merubah hal negatif yang ada di dalam diri kita supaya jadi positif. Gimana mau maju kalau pola pikir per individualnya aja gak pernah mau diajak buat maju?! Kadang ane suka geleng-geleng kepala sendiri ngeliat orang-orang yang sibuk cari-cari salah dan lemahnya orang lain. Harusnya kita bisa ambil sisi positif dari orang lain dan kita benahi  hal-hal negatif yang ada di diri kita.. Hmm.. tapi emang susah juga yee kalo perilaku kayak gitu udah mendarah daging.. Tapi yang ditakutin, ini ujung-ujungnya bisa lari ke penyakit hati.

Koq jadi emosi?? hahahaha… maaf ye ane kebawa sama suasana.. Yah.. mau gimana lagi, itulah warna-warni hidup. Pada dasarnya semua manusia itu baik lho, yang buat perilaku mereka gak baik adalah pengaruh ‘setan’. Bukan berarti si ‘setan’ ane jadiin kambing hitam disini. Tapi Tuhan sendiri berfirman bahwa setan berjanji akan terus menjerumuskan manusia-manusia yang tidak beriman kepada Tuhan ke dalam kesesatan agar kelak di akhirat mereka mendapatkan siksa api neraka. Dan kebanyakan manusia sekarang lebih fokus ke hal duniawi makanya banyak di antara mereka yang kelakuaannya gak bener.

Makanya ane masih inget baget tuh kata-kata orang bijak yang bilang ‘seburuk-buruknya manusia dia tetaplah manusia’. Nah, kalimat ini juga sedikit banyaknya nyentil benak kita masing-masing, yang tanpa kita sadari mungkin kita juga pernah melakukannya. Misalnya gini, saking jengkelnya kita sama seseorang kadangkala kita jelek-jelekin dia entah di depan orang lain atau bergumul dengan diri sendiri. Padahal di luar daripada perilaku orang yang sudah membuat kita jengkel itu sebenernya dia tetap manusia yang baik. Ingat hanya perilakunya yang buruk bukan manusianya. Hanya saja seringkali kita lupa akan itu, kita lebih sering menganggap seseorang itu buruk karena perilakunya yang buruk.

Masih banyak sebenernya hal sepele yang kadang dibuat menjadi berlarut-larut. Dan sayangnya kita lebih senang hanyut dalam keterpurukan itu. Sibuk dengan hal-hal negatif orang lain tanpa mempedulikan hal yang lebih ironis dalam diri kita sendiri. Penyakitnya cuma satu sih.. HATI.. Koq hati?? Ya iya, kalau manusia punya hati bersih pikirannya juga pasti positif. Tapi sebaliknya kalau pikiran seseorang itu selalu negatif berarti…??? Nah lho, kalau Anda termasuk yang mana?!?

*By Dita Gita Listian